AMBON,CahayaMediaTimur.com-Salah satu tokoh masyarakat Maluku, DR Michael Wattimena, berharap, tidak ada lagi pertikaian antar warga di Provinsi Maluku. Sebab, daerah ini pernah melewati masa suram akibat konflik sosial berkepanjangan beberapa tahun lalu.
“Jangan lagi bertikai. Maluku pernah mengalami sebuah traumatis akibat dari konflik horizontal yang panjang dan itu membuat semua sangat dirugikan,”kata Wattimena, ketika dihubungi awak media, Jumat (22/8/2025).
Pernyataan Wattimena yang juga mantan calon Wakil Gubernur Maluku, menyikapi tawuran antar pelajar, sehingga memancing bentrok antar warga Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah(Malteng) dan warga Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Selasa (19/8/2025) yang mengakibatkan salah satu pelelajar asal Hitu meninggal dunia dan 17 rumah warga Hunuth dibakar massa.
“Jadi beta sampaikan kepada basudara semua, bukan hanya di Hunuth dan Hitu, tetapi bagi semua basudara yang ada di tanah raja-raja yang sama-sama kita cintai. Maluku, pernah bertikai yang berkepanjangan. Dan itu sangat merugikan kita semua serta melukai hati bathin yang paling dalam,”beber mantan Wakil Ketua Komisi V dan IV DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 itu.
Pada kesempatan itu, Wattimena akrab disapa BMW (Bung Michael Wattimena), berharap agar hentikan pertikaian antar warga tidak lagi terulang kedepan.”Jangan lagi ada kegiatan-kegiatan yang pada akhirnya merusak kita punya hubungan orang basudara,”imbuhnya.
Politisi senior Partai Demokrat ini berharap, bentrok antar warga Hitu dan Hunuth, tidak lagi terulang, sehingga semua menjaga kedamaian, keharmonisan, antar orang bersaudara.
“Konflik antar warga, tentu tidak menguntungkan salah satu pihak. Tapi, pada akhirnya menimbulkan luka yang mendalam sesama anak-anak Maluku. Untuk itu, cukup kemarin. Jangan lagi menyebar kemana-mana,”ingat BMW yang juga Tenaga Ahli Menteri ESDM RI Bidang Negosiasi, Diplomasi, Kerjasama Mineral dan Batu Bara.
BMW yang juga salah satu komisaris PT Pertamina International Shipping berharap, kepada warga Maluku, ketika bermedia sosial dengan hal-hal yang positif.”Intinya, bermedsos untuk hal-hal yang membangun kedepan. Kalau sesuatu yang belum tingkat kebenaranya belum valid atau masih ragu-ragu, jangan di share dalam aplikasi grup Whatshap yang banyak anggotanya,”imbuh BMW.
Untuk itu, dia berharap kepada Gubernur, Wakikota, dan Bupati, tokoh agama, aparat TNI/Polri, agar memiliki informasi dini terkait potensi konflik, sehingga kejadian sudah terjadi baru hadir ditengah masyarakat menyelesaikan.
“Bagaimana langkah prefentif. Langkah pencegahan dilakukan dari awal, sehingga sebelum kejadian aparat keamanan dan aparat pemerintahan serta tokoh masyarakat sudah bisa mengambil tindakan prefentif,”tegasnya.
