Penyelesaian Konflik PT.SIM Dengan Bupati SBB Tidak Di Sukai Sejumlah Pihak

oleh -0 views

PIRU,CahayaMediaTimur.com-Penyelesaian konflik antara perusahan Pisang Abaka (PT.SIM) dengan Bupati Seram Bagian Barat (SBB), sepertinya kurang disukai sejumlah pihak.

Bahkan ada yang menuding, jika pertemuan Bupati SBB, Asri Arman dengan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, bersama pihak PT.SIM di Ambon beberapa waktu lalu hanyalah sebuah rekayasa yang sarat dengan kepentingan Bupati.

Menyikapi kondisi ini, Tokoh Pemuda SBB Mozes Rutumalessy kembali bersuara. Dirinya menilai, sikap yang ditunjukan beberapa orang yang tidak ingin adanya penyelesaian persoalan Bupati Asri Arman dengan PT. SIM, merupakan bentuk ketakutan karena tidak akan ada lagi bahan untuk membuat isu miring terhadap Bupati.

Sebagai contoh, Rutumalessy kepada nusaelaknews.com menyoroti pemberitaan di salah satu media online, dimana sumbernya adalah ketua Gerakan SBB Bersih yaitu JH ,yang terkesan ingin menyudutkan Bupati dalam persoalan Pisang Abaka.

Dirinya menilai, pernyataan JH dengan judul berita “Skenario Licik Bupati SBB Alihkan Isu PT. SIM Untuk Cepatkan Legalisasi Dusun-dusun Yang Bukan Asli Seram. Penduduk Pulau Seram Diinjak-injak Oleh Bupati”, adalah pernyataan bohong.

“Dari pernyataan itu terkesan dia (JH) ingin mengadu domba masyarakat SBB. Dimana ada masyarakat asli pulau Seram dan masyarakat yang bukan asli Seram,” tandasnya.

Dikatakan, apa yang disampaikan oleh JH pada pemberitaan yang dimuat tanggal 17 Agustaus 2025, merupakan sebuah kebohongan dan sengaja menciptakan polemik baru diantara masyarakat di daerah ini.

“Saya percaya, bahwa yang bersangkutan (JH) tahu dan paham tentang kondisi dan persoalan yang sedang terjadi. Makanya saya sarankan, agar dia jangan asal bunyi, alias asbun dalam bersatement,” tandas Rutumalessy.

Lanjut dikatakan, terkait wacana pembentukan Dusun menjadi Desa Persiapan di Kabupaten SBB dan statusnya dapat dinaikkan menjadi Desa Definitif, merupakan program yang sudah ada sejak kepemimpinan Bupati SBB pertama, yakni Bob Puttileihalat. Dimana kata dia, tahun 2015 Bupati Bob Puttileihalat sudah menetapkan Perbup tentang pembentukan 11 Desa Persiapan.

Dengan demikian lanjut Rutumaessy, jelas bahwa terkait pembentukan Dusun menjadi Desa bukanlah program baru, apalagi proses menuju kesana harus melalui berbagai ketentuan, sampai kepada musyawarah dan juga adanya rekomendasi Desa Induk.

“Saya saran lagi kalau bisa, ketua SBB Bersih saudara Jacobis Haetubu baca regulasi sebelum membuat statemen di media. Sehingga tidak dinilai masyarakat bahwa anda gagal paham,” tandasnya.

Terkait pertemuan Bupati, pihak PT. SIM dan Gubernur Maluku yang dinilai rekayasa dan rahasia, Rutumalessy megatakan apa yang dismpaikan JH adalah sebuah pembohongan publik.

“Katanya dibilang pertemuan gelap, setelah Bupati bersama jajarannya bertemu Gubernur Maluku. Tidak ada yang dirahasiakan, karena di dalam pertemuan tersebut awak media juga ikut hadir, sehingga tidak ada pembicaraan yang dirahasiakan. Jadi stop bohongi publik lah,” pungkasnya.