NAMLEA,CahayaMediaTimur.com-Agar program pembinaan kemandirian yang bergerak dalam sektor pertanian semakin berkembang, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku tidak hanya berfokus pada peningkatan dan perbaikan sarana prasarana serta fasilitas pendukung tetapi juga berupaya meningkatkan kompetensi dan keterampilan kelompok tani (poktan).
Hal itu tengah dilakukan Lapas Namlea ketika Kepala Lapas Namlea, M. M. Marasabessy, dan Kepala Subseksi Pembinaan, Mustafa La Abidin membahas perencanaan kerja sama penyuluhan pertanian dengan petugas Yayasan Bina Tani Sejahtera, Senin (4/8).
Marasabessy menjelaskan pertemuan tersebut dilakukan agar kedepan, para poktan di Lapas Namlea dapat diberikan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan yang meyangkut tata cara bertani yang baik dan benar mulai dari penanaman sampai dengan proses panen.
“Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Bina Sejahtera yang bersedia datang di Lapas Namlea untuk membahas kerja sama penyuluhan pertanian kepada warga binaan kami. Penyuluhan ini sangat penting, karena warga binaan juga perlu dibekali wawasan atau ilmu di bidang pertanian sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian bagi mereka,” ujar Marasabessy.
Faris Aminudin selaku petugas Yayasan Bina Tani Sejahtera yang menjabat sebagai Tecnhical Field Officer Area Pulau Buru mengatakan kunjungannya di Lapas Namlea sebelumnya telah dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian Kabupaten Buru.
Ia menjelaskan Yayasan Bina Tani Sejahtera sebagai bagian dari PT. East Weast Sead Indonesia yang bergerak dalam sektor produksi benih sayuran dan memfasilitasi penyuluhan pertanian petani itu bertujuan untuk melakukan penyuluhan jangka panjang untuk meningkatkan dan mengembangkan sektor pertanian di Lapas Namlea.
“Kami adalah sebuah lembaga nirlaba yang fokus dalam pemberdayaan petani, jadi kedatangan kami ini untuk membahas pelaksanaan penyuluhan pertanian kepada warga binaan baik dalam hal menanam, benih yang dipilih, perawatan, dan pengendalian hama. Kami berencana akan mempraktekannya kepada warga binaan nanti apabila sudah berjalan,” ujar Faris.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bantuan benih sebagai bagian dari program penyuluhan.
“Kami akan memberikan bantuan benih dari perusahaan kami untuk dipakai nanti untuk pengenalan awal. Benih yang kami berikan ini nanti akan kami praktekkan secara langsung bagaimana cara membudidayakannya,” tuturnya.
Dengan adanya pertemuan tersebut, Lapas Namlea semakin menunjukkan komitmen nyata dalam mengembangkan sektor pertanian dengan melibatkan berbagai pihak terkait tidak hanya dari elemen instansi tapi juga dari lembaga-lembaga maupun perusahaan yang bergerak dalam pertanian. Upaya tersebut merupakan langkah Lapas Namlea dalam mendorong peningkatan program ketahanan pangan sebagai bagian dari Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.