PIRU,CahayaMediaTimur.com-Maraknya pencurian di dalam birokrasi sudah tidak bisa ditolelir, kejahatan terhadap orang-orang kecil yang dilakukan oleh para pemangku jabatan sangat tidak manusiawi dan telah menciderai sumpah dan janji yang mereka ikrarkan saat dilantik menjadi pegawai negeri sipil.
Ada saja cara yang mereka lakukan untuk mencapai target pencurian mereka, mulai dari rekayasa tanda tangan, nota belanja, nota perjalanan dinas, nota nginap di hotel/penginapan, sampai sering terlambat dalam melakukan laporan pertanggung jawaban keuangan, karena mereka harus cari bukti-bukti fiktif penunjang untuk menutupi lobang pencurian mereka.
Pengakuan Seorang Pegawai Honorer Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) berinisial Baben, dia kaget saat mengetahui gajinya di potong oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di Sekertariat DPRD SBB.
Kepada media ini dirinya mengaku, bahwa gajinya di potong tanpa ada pemberitahuan kepada kami, ucap Baben, Jumat (14/6/2025).
Bukan saya saja, tapi ada sejumlah teman -teman honorer yang gajinya di potong, dari Rp. 500.000- Rp.700.000, Jumlah pegawai honorer kuran lebih ada sekitar 63 orang, gaji kami di potong tanpa ada alasan yang jelas serta tanpa sepengetahuan kami, ungkap Baben dengan nada kecewa.
Merasa tidak puas dengan gaji mereka dipotong, sejumlah honorer sepakat untuk mempublikasikan hal ini di media,
Baben mengatakan, permainan ini sudah cukup lama mereka lakukan, hanya saja kami belum mau untuk mempublikasikan, tapi saat ini kami berani mengungkapkan hal ini, karena sudah berlebihan, makan pencuri katong punya gaji sampe seng pikir katong lagi, ujar Baben dengan nada kecewa.
Beben dan teman-temannya berharap agar ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten, dalam hal ini Bupati dan wakil Bupati SBB, untuk segera menindak lanjuti harapan kami ini demi terwujudnya kabupaten seram bagian barat yang bersih dan bebas dari bandit-bandik birokrasi, tutup Baben.