Seram Utara,CahayaMediaTimur.com-Masyarakat Seram Utara, Provinsi Maluku, mengeluhkan kondisi ruas jalan nasional yang rusak parah. Padahal jalan itu baru saja dikerjakan tahun 2024.
Untuk diketahui, jalan nasional yang dimaksud adalah ruas jalan Saleman – Besi – Wahai – Pasahari, yang dikerjakan oleh PT. Aiwondeni Permai sebagai pemenang tender di Satker PJN Wilayah II pada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Maluku, tahun 2023.
Dengan nilai kontrak sebesar Rp.23.784.439.459 yang pendanaannya berasal dari APBN tahun anggaran 2023, pekerjaan proyek preservasi tersebut dinilai asal-asalan, sehingga terjadi kerusakan meski baru selesai dikerjakan.
Untuk ruas jalan Saleman – Besi kurang lebih 51 km, jalan Besi – Wahai 53 km, Wahai – Pasahari 22 km, beberapa kelompok masyarakat melaporkan ketidaksesuaian Ruas total: Saleman-Besi (-51 km), Besi-Wahai (-53 km), Wahai-Pasahari (-22 km). Kelompok masyarakat melaporkan ketidaksesuaian kondisi jalan di beberapa segmen.
Terbaru, warga Desa Besi melaporkan sebagian ruas tidak dikerjakan sesuai kontrak, sehingga public setempat menuntut adanya klarifkasi dari pihak Satker PJN Wilayah II pada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Maluku dan juga PT. Aiwondeni Permai.
“Saya atas nama Sederhamat Salatin, yang berasal dari Kecamatan Seram Utara, memperhatikan dan melihat langsung bahwa jalan yang di bangun oleh PU pekerjaan umum dalam posisi banyak lubang dan jalan jalan banyak yang rusak,” ujar masyarakat kepada media ini via telpon seluler, Minggu (17/8/2025).
Salatin menyebut, bukan hanya dia yang melihat dan merasakan dampak dari pekerjaan jalan yang dikerjakan amburadul tersebut, tetapi banyak juga masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan ini.
“Oleh karena itu kami minta kepada Pak Gubernur Maluku dengan semua pihak, dapat menjau kembali apa yang saya sampaikan. Mungkin itu harapan, dan semoga tidak akan terjadi kecelakaan yang di alami oleh masyarakat di jalan tersebut,” pungkasnya.
