PIRU,CahayaMediaTimur.com-Kehadiran Open BO atau wanita penghibur laki-laki hidung belang,saat ini sedang marak di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB)sehingga menjadi keluhahan masyarakat.
“Kota Piru adalah salah satu kota Kabupaten yang merupakan sasaran Open BO beroperasi saat ini.cara operasi meraka lewat online siap dihubungi siap dipakai oleh para lelaki hidung belang.
Cara kerja Open BO yaitu dengan cara stay di penginapan-penginapan dan memajangkan diri mereka untuk menanti tamu yang akan memboking mereka.
Hal ini diungkapkan salah satu warga masyarakat SBB yang enggan namanya dipublikasikan,Minggu(3/8/2025),bahwa memang dulu memang ada salah satu penginapan yang dijadikan tempat nongkrongnya para penjual Open BO, namun setelah penjaga penginapan itu diberhentikan dari kerjanya, maka mereka semua pindah ke tempat yang lain.
“Dulu para Open BO sering menunggu tamu di sini sampai jauh-jauh malam, bahkan penjaga penginapan juga sering di booking oleh setiap tamu kesepian yang berkunjung ke penginapan tersebut, namun setelah hal itu diketahui oleh pemilik penginapan, penjaga penginapan itu diberhentikan dan mereka semua pindah ke penginapan yang lain di kota Piru, ungkap sumber.
Selain itu, banyak warga yang sangat resah dengan keberadaan para Open BO ini karena dinilai dapat merusak generasi muda khususnya anak-anak yang masih di bawah umur. Mengingat adanya penyakit HIV yang sudah mulai menyerang anak-anak muda, maka masyarakat meminta Pemerintah Daerah Kabupaten SBB lewat Dinas terkait untuk segera bersama Polri mengambil langkah sebelum ada korban lainnya.
Kasus maraknya Open BO yang sering berganti-ganti pasangan dapat membawa dampak buruk di lingkungan masyarakat, apalagi sekarang sudah ada korban HIV yang disebabkan pergaulan bebas dan sex bebas di kalangan anak muda sehingga membuat Pemda jangan hanya diam.
Disisi lain, warga juga menginginkan agar para Open BO ini diusir dari Kabupaten SBB sehingga terbebas dari virus yang berbahaya dan juga merusak moral anak bangsa. Warga juga berharap agar kasus Open BO segera ditindaklanjuti sebelum ada korban lain lagi.
Sementara ini, dari keterangan masyarakat sudah ada 7 orang di kota Piru yang terindikasi penyakit HIV yang diantaranya laki-laki dan perempuan.
Untuk di ketahui, setelah berita ini di naikkan, media ini langsung melakukan konfirmasi lewat via Telepon Seluler dengan kepala dinas Kesehatan kabupaten SBB,Gariman Kurniawan,S.KM.,M.Kes,memang betul ada beberapa anak muda dan Open BO yang sudah terindikasi, tapi kami terus berusaha untuk melakukan pendekatan bersama mereka tapi sering lari-lari, alias tidak ada ditempat sehingga sulit bagi kami juga untuk memberikan pencerahan buat mereka yang sudah terindikasi, tapi kami tetap melakukan tugas dan kewajiban kami sebagai dinas kesehatan untuk melakukan pencerahan dan pendataan untuk masyarakat kabupaten SBB, ungkap Kadis.
Ia juga menyampaikan,kami tetap berupaya setiap 3 bulan itu melakukan Tracing di beberapa tempat dan Minggu kemarin itu Tracing kami lakukan di Lokalisasi Waisaraisa dan juga di Kamariang.
Berikut ini adalah data HIV AIDS Kabupaten SBB. Pernyataan resmi dari dinas Kabupaten SBB:
Data HIV AIDs Kab. Seram Bagian Barat :
1. Kairatu 1 orang
2.Tanah Goyang 3 Orang 1 meninggal
3.Kamariang 3 orang (Meninggal)
4.Kairatu Barat 14 Org
5.Piru 7 org (3 meninggal)
6.Waimital 2 org
7.Uwen Pante 8 orang
8.Luhu 2 orng (meninggal)
9.Buano Selatan 3 org1 pemantauan minum obat
10.Tomalehu Timur 1 Org
11.Latu 1 org (Meninggal) mutasi dari Papua
12.Limboro 1 org (Bumil)
Diharapkan, masyarakat Kabupaten SBB lebih berhati-hati dan terlebih khusus untuk generasi muda. Hindari pergaulan bebas dan sex bebas, harap Kurniawan.