Puttilehalat: Terkait PT. SIM, Kebijakan Bupati SBB Sudah Tepat Dan Harus Didukung Oleh Masyarakat

oleh -12 views

PIRU,CahayaMediaTimur.com-Polemik berkepanjangan terkait Perusahan Pisang Abaka di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), masih belum berujung penyelesaian. Hingga terakhir, nama Bupati SBB Asri Arman menjadi pergunjingan berbagai lapisan masyarakat, baik di SBB bahkan Maluku.

Penyebabnya adalah surat salah alamat yang dikeluarkan oleh PT Spice Island Maluku (SIM), yang isi suratnya meminta Bupati SBB mengeluarkan surat pencabutan izin operasional perusahan, yang diduga sengaja dibuat untuk menjebak Bupati.

Terkait hal ini, salah satu pejuang pemekaran Kabupaten SBB, Yopi Puttileihalat menilai, tindakan atau kebijakan yang diambil oleh Bupati sudah tepat sehingga harus didukung oleh masyarakat dan para pemangku kebijakan di daerah ini.

Hal tersebut disampaikan Puttileihalat kepada media ini di Piru, pada kamis (14/8/2025). Dirinya menyebut isu yang menyatakan bahwa Bupati menolak investasi di SBB adalah isu bodong, yang sengaja dimainkan oleh sekelompok orang yang tidak senang dengan pemerintahan saat ini, dan ingin menjatuhkan kredibilitas Bupati Asri Arman.

“Pak Bupati belum setahun memimpin, tolong berikan apresiasi untuk beliau lewat potensi yang kita punya. Beliau juga manusia biasa, bukan sebaliknya langsung melakukan gerakan untuk merongrong pemerintahannya,” tandas mantan Ketua KNPI danKetua Pemuda Pancasila Kabupaten SBB ini.

Dirinya menyebut, masyarakat sebenarnya harus memahami isi surat yang dilayangkan Pemda SBB kepada PT SIM dengan baik, sehingga tidak melakukan interpretasi yang keliru, yang akhirnya berpengaruh terhadap iklim investasi di daerah ini.

Isi surat kepada PT SIM itu kata Puttileihalat sudah sangat jelas. Artinya pemerintah meminta kepada PT SIM supaya kegiatan dilaksanakan pada wilayah atau lokasi tanah sengketa itu dihentikan sementara, sampai menunggu status hukum yang pasti terhadap lokasi tersebut baru bisa beroperasi lagi

“Beliau tidak meminta agar perusahaan menghentikan kegiatan secara total, karena Bupati berpikir soal keamanan di daerah ini akibat konflik lahan di Dusun Pelita Jaya dan Negeri Kawah,” papar Puttileihalat.

Terhadap situasi di SBB saat ini, Puttileihalat mengatakan selaku anak negeri SBB, meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap mendukung investasi di daerah ini, sehingga dampak positifnya bisa dinikmati dengan baik dalam rangka memperbaiki perekonomian masyarakat.

Kata Puttileihalat, Kabupaten BB sudah terpuruk, perekonomian sangat lemah, putaran uang sangat rendah. Sehingga yang harus dibuat oleh masyarakat adalah menciptakan situasi yang aman untuk masuknya investasi.

“Saya selaku orang yang pernah berdarah-darah untuk menjadikan daerah ini sebagai daerah otonom baru bersama Consorsium Nusa Ina, meminta kepada PT SIM untuk tetap melakukan komunikasi dengan Pemda dan mencari solusi yang baik untuk beraktivitas kembali,’ tandasnya.

Dirinya juga meminta kepada Polres SBB, untuk melakukan proses hukum atau penangkapan kepada pelaku pembakaran 2 unit eksavator milik PT SIM di Dusun Pelita Jaya, Desa Ety beberapa waktu lalu.

“Saya juga minta kepada Bupati untuk tetap melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Gubernur Maluku, dalam rangka mengamankan investasi di Kabupaten SBB, dan memberikan rasa nyaman kepada investor yang berinvestasi di daerah,” pungkasnya.