Warga Desa Lokki Resah Dengan Ulah Dua Orang Mantan Narapidana

oleh -19 views

PIRU,CahayaMediaTimur.com -Husen Latif dan zakarias Matakena alias hery, adalah dua mantan narapida yang berasal dari desa Lokki,Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB)namun mereka memiliki tempat tinggal yang berbeda, Hery tinggalnya di dalam negeri lokki, sedangkan Husen Latif berasal dari dusun ketapang. Dua mantan penjahat ini setelah bebas dari kurungan, bukannya mereka sadar, tetapi mereka terus saja membuat ulah yang sangat meresahkan masyarakat.

Menurut keterangan dari salah seorang warga desa Lokki,yang tidak ingin namanya di Publikasikan, kepada media ini melalui Telepon selulernya pada Kamis(17 /6/ 2025), Hery itu orangnya bodoh, dia tidak berpendidikan tetapi mengaku pintar, dia suka membuat masalah dalam negeri Lokki, selain itu dia juga selalu membohongi warga, seperti yang sudah pernah terjadi di beberapa bulan terakhir, dia masuk ke rumah- rumah penduduk di dalam negeri lokki, dengan alasan dia sementara mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi, agar negeri lokki ini, harus ada pembangunan air bersih, namun menurut dia, kalau dia mendapat petunjuk dari pemerintah Provinsi, kalau permohonan dia bisa di kabulkan, itu berarti harus dilengkapi dengan bukti dukungan tanda tangan dari warga masyarakat di dalam negeri lokki, jelas sumber.

Lanjut sumber lagi, mendengarkan penjelasannya akhirnya warga pun mengaku, kami siap memberikan dukungan, dan akhirnya dia memberikan lebaran kertas kepada warga untuk segera memberikan tanda tangan mereka, seiring waktu berjalan ternyata, semua tanda tangan warga itu dia pakai untuk melancarkan segala urusannya, yang kami tahu, apabila ada Penjabat kepala desa Lokki yang tidak mengikuti kemauannya, tanda tangan itu dia masukan ke pemdes dengan alasan, semua warga di negeri lokki meminta, agar penjabat itu di copot dari jabatan, selain itu tanda tangan tersebut dia pakai untuk melancarkan dendam pribadinya, terhadap perangkat desa yang tidak mengabulkan permintaannya, mereka semua di laporkan oleh Hery kepada kepala daerah dengan modus, kalau dia mewakili masyarakat di dalam negeri Lokki, beber sumber.

Hery juga selalu menghasut masyarakat di dalam negeri Lokki agar supaya membatalkan pembangunan rebat beton yang jalurnya berada di depan rumah warga dengan alasan ada anggaran pembebasan lahan yang sudah di siapkan oleh pemerintah, tetapi perangkat desa, sudah menggelapkan anggaran itu, hingga pada akhirnya, pekerjaan itu harus di pindahkan dari tempat itu, yang lebih fatal lagi pemerintah desa Lokki, mau mengadakan pekerjaan pembangunan air bersih yang anggarannya dari desa, Hery-pun terus memprovokasi masyarakat dengan alasan, jangan memberikan pembebasan lahan agar supaya proyek itu tidak jalan karna proyek yang saya usul ke Provinsi, sudah bisa berjalan di bulan depan tetapi, sudah tiga tahun lamanya apa yang Hery janjikan itu tidak membuahkan hasil, dan proyek pembangunan air bersih yang mau di kerjakan oleh pemerintah Desa, menjadi sumber mala petaka sampai dengan saat ini, itulah kelicikannya, serta kejahatan seorang zakarias Matakena, unkap sumber.

Berbeda dengan Husen latif, di hari yang berbeda menurut keterangan dari salah satu warga dusun Ketapang, melalui ponselnya, Husen Latif itu orangnya sangat kurang ajar sekali, dia selalu membuat konflik di dalam dusun Katapang, bahkan hampir ratusan warga di dusun Katapang yang sudah berhasil dia peras, melalui surat keterangan tanah (SKT), kepada warga dia mengaku ada pembuatan sertivikat, tetapi harus melalui dia dengan biaya administrasi sebesar Rp. 250.000, dan uang itu sudah di ambil dari warga tetapi yang warga dapatkan ialah SKT bukan sertivikat, Husen juga sempat mengatakan kepada warga, kalau dusun Katapang ini sudah siap untuk di mekarkan menjadi desa, karna rekomendasi peningkatan status dusun menjadi Desa telah dia kantongi, akan tetapi penyampaian itu, tidak membuahkan hasil, karna saya sudah membeberkan kepada warga, kalau Husen Latif ini jangan di percaya, karena saya lebih tahu siapa Husen Latif yang sebenarnya, jelas sumber.

Sambung dia lagi, awalnya warga ragu dengan penjelasan saya, karna menurut warga, Husen itu sarjana hukum, dia bukan orang bodoh, mendengar itu, saya langsung geram, dan akhirnya saya bongkar kepada warga, saya katakan kalau Husen Latif itu Kuliah satu kampus dengan saya, di Stain Ambon namun kita ada perbedaan, karena saya kuliah sampai saya wisudah di Stain, tetapi Husen Latif tidak, dia kuliah di Stain, dan dia wisudah bukan di Stain, melainkan wisudah di Oikomene, saya mintakan kepada warga pada saat itu, kalau bapak- bapak tidak percaya silahkan kroscek sendiri, karna di Oikomene itu tidak ada jurusan hukum islam ,bongkar sumber geram.

Sambung sumber lagi, saya katakan Kepada warga, kalau orang seperti Husen Latif, apa yang mau kita harapkan dari dia, bagaimana dia mau bantu masyarakat dengan baik, beras miskin (raskin) milik warga saja dia suruh istrinya, datang ke kantor desa Lokki, untuk memaksa pemerintah desa agar dia pun harus dapat jatah, sedangkan di luar sana, masih ada warga yang susah sedang menanti beras itu buat kebutuhan hidup, akan tetapi jatah mereka sudah di ambil paksa oleh Husen Latif, tegas sumber.

Dalam kata akhirnya, saya sangat berharap Kepada warga dusun Katapang, agar jangan lagi tepancing dengan tipu daya seorang Husen Latif, karena target akhir yang pengen dia dapat kan ialah jabatan kepala dusun Katapang punya sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.